A. ANATOMI
DAN FISIOLOGI ORGAN-ORGAN DALAM SISTEM MUSCULOSKELETAL
Muskuloskeletal terdiri atas :
Muskuler/Otot :
Otot, tendon,dan ligamen
Skeletal/Rangka :
Tulang dan sendi
1. Muskuler/Otot
1.1 Otot
Semua sel-sel otot
mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada
tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di
bawah permukaan kulit.
Fungsi
sistem muskuler/otot:
Pergerakan.
Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak
dalam bagian organ internal tubuh.
Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan
tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara
metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.
Ciri-ciri
sistem muskuler/otot:
Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan
menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan
kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan
untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.
Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran
semula setelah berkontraksi atau meregang.
Jenis-jenis
otot
a)
Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada
rangka.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm,
berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun
di bagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis Otot
Skelet/Rangka
•
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari
serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
•
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak
nukleus ditepinya.
•
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam
organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
•
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda
ukurannya :
-
yang kasar terdiri dari protein myosin
-
yang halus terdiri dari protein
aktin/actin.
b)
Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis
otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan
uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus
sentral.
Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20
mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos
• Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang
disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Jenis otot polos
Otot
polos unit ganda ditemukan pada
dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada
otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot
erektor pili rambut.
Otot
polos unit tunggal (viseral)
ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua
serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat
bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf
eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan.
c)
Otot Jantung
Merupakan otot lurik
Disebut juga otot seran lintang involunter
•
Otot ini hanya terdapat pada jantung
•
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Struktur Mikroskopis Otot Jantung
• Mirip dengan otot skelet
Gambar .1
Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung
Kerja
Otot
- Fleksor
(bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
- Supinasi(menengadah)
>< Pronasi (tertelungkup)
- Defresor(menurunkan)
>< Lepator (menaikkan)
- Sinergis
(searah) >< Antagonis (berlawanan)
- Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor
(menyempitkan)
- Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)
1.2 Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang
bersifat fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon
berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot.
Gambar.2
Tendon
1.3 Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat,
yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen
membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.
Beberapa tipe ligamen :
- Ligamen Tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan
ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan
terjadinya pergerakan.
- Ligamen jaringan elastik kuning.
Merupakan ligamen yang dipererat
oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu
dengan tulang lengan atas.
Gambar.3
Ligamen
2. Skeletal
2.1 Tulang/ Rangka
Skeletal
disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang
belakang.
Fungsi
Sistem Skeletal :
1.
Memproteksi
organ-organ internal dari trauma mekanis.
2.
Membentuk
kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
3.
Melekat pada
tulang
4.
Berisi dan
melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk
darah.
5.
Merupakan tempat
penyimpanan bagimineral seperti calcium daridalam darah misalnya.
6.
Hemopoesis
Struktur
Tulang
- Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara
material tidak hidup (matriks).
- Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk
tulang).
- Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan
garam mineral.
- Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas
baru akan dibentuk.
- Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah
menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
- Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas
(sel perusakan tulang).
Jaringan tulang terdiri atas :
a.
Kompak (sistem
harvesian à matrik dan lacuna, lamella intersisialis)
b. Spongiosa (trabecula yang mengandung sumsum
tulang dan pembuluh darah)
Klasifikasi
Tulang berdasarkan penyusunnya
1. Tulang Kompak
a. Padat, halus dan homogen
b. Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung
’yellow bone marrow”.
c. Tersusun atas unit : Osteon à Haversian System
d. Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi
oleh lapisan konsentrik (lamellae).
e. Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang
disebut periosteur, membran ini mengandung:
§
Bagian luar percabangan pembuluh
darah yang masuk ke dalam tulang
§
Osteoblas
2. Tulang Spongiosa
a. Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula.
b. Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat
menahan tekanan.
c. Rongga
antara trebakula terisi ”red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada tulang.
d. Contoh,
tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan
dan paha.
Klasifikasi
Tulang berdasarkan Bentuknya
1. Tulang panjang, contoh: humerus, femur, radius,
ulna
2. Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki
3. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum
4. Tulang tidak beraturan: contoh: vertebra, tulang
muka, pelvis
Pembagian
Sistem Skeletal
1. Axial / rangka aksial, terdiri dari :
tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka
columna vertebralis / batang tulang belakang
costae / tulang-tulang rusuk
sternum / tulang dada
2. Appendicular / rangka tambahan, terdiri dari :
tulang extremitas superior
a. korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang
berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung).
b. lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku.
c. lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan
tangan.
d. tangan
tulang extremitas inferior: korset pelvis, paha, tungkai
bawah, kaki.
2.2 Sendi
Persendian adalah hubungan antar
dua tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya
gerakan.
1. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara
dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
2. Amphiarthrosis
Hubungan antara
dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang
3. Diarthrosis
Hubungan antara
dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur sinovial.
Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar
(kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).
Gambar. 4
B. LOW BACK REGION
1. Struktur
Ruas tulang punggung
dikelompokkan menjadi:
1.
Cervical/leher 7 ruas
2.
Thoracalis/punggung 12 ruas
3.
Lumbalis/pinggang 5 ruas
4.
Sakralis/kelangkang 5 ruas
5.
Koksigeus/ekor 4 ruas
2. Fungsi
Low back region berfungsi
untuk menegakkan/menopang postur struktur tulang belakang manusia. Postur tegak
juga meningkatkan gaya mekanik struktur tulang belakang lumbrosakral.
Gambar 5. Tulang belakang dan lekukuannya
Antar tulang belakang diikat
oleh intervertebal, serta oleh ligamen dan otot. Ikatan antar tulang yang lunak
membuat tulang punggung menjadi fleksibel. Sebuah unit fungsi dari dua bentuk
tulang yang berdekatan diperlihatkan dari gambar di bawah ini.
Gambar
6. Fungsi dasar tulang punggung
3. Komponen
punggung
Otot punggung
Ditunjang oleh punggung, perut, pinggang dan
tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot ini berfungsi untuk menahan agar
tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi normal.
Diskus
Merupakan bantalan tulan rawan yang berfungsi
sebagai penahan goncangan. Terdapat diantara vertebrae sehingga memungkinkan
sendi-sendi untuk bergerak secara halus. Tiap diskus mengandung cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. Cairan
ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas.
Diskus bersifat elastis, mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan diantara
kedua vertebra.
a.
Otot-otot punggung
Spina erektor terdiri
dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum dan bagian perbatasan dari
tulang inominate dan melekat ke belakang kolumna vertebra atas, dengan serat
yang selanjutnya timbul dari vertebra dan sampai ke tulang oksipital dari
tengkorak. Otot tersebut mempertahankan posisi tegak tubuh dan memudahkan tubuh
untuk mencapai posisinya kembali ketika dalam keadaan fleksi.
Lastimus dorsi adalah otot datar yang meluas pada belakang
punggung. Aksi utama dari otot tersebut adalah menarik lengan ke bawah terhadap
posisi bertahan, gerakan rotasi lengan ke arah dalam, dan menarik tubuh
menjauhi lengan pada saat mendaki. Pada pernapasan yang kuat menekan bagian
posterior dari abdomen.
b.
Otot-otot tungkai
Gluteus
maksimus, gluteus medius, dan gluteus minimus adalah otot-otot dari bokong.
Otot-otot tersebut semua timbul dari permukaan sebelah luar ilium, sebagian
gluteus maksimus timbul dari sebelah belakang sacrum. Aksi utama otot-otot
tersebut adalah mempertahankan posisi gerak tubuh, memperpanjang persendian
panggul pada saat berlari, mendaki, dan saat menaiki tangga, dalam mengangkat
tubuh dari posisi duduk atau membungkuk, gerakan abduksi dan rotasi lateral
dari paha.
C. INTERVERTEBRAL DISC
Pada makhluk hidup vertebrata
(memiliki ruas tulang belakang) terdapat sebuah struktur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut vertebra (vertebral
body). Pada setiap dua ruas vertebra terdapat sebuah bantalan tulang rawan
berbentuk cakram yang disebut dengan Intervertebral
Disc. Pada tubuh manusia terdapat 24 buah Intervertebral disc. Tulang rawan ini berfungsi sebagai penyangga
agar vertebra tetap berada pada
posisinya dan juga memberi fleksibilitas pada ruas tulang belakang ketika terjadi
pergerakan atau perubahan posisi pada tubuh.
Gambar 7
Susunan tulang rawan ini terbagi menjadi 3 bagian:
Nucleus pulposus, memiliki
kandungan yang terdiri dari 14% Proteoglycan,
77% Air, dan 4% Collagen.
Annulus fibrosus, mengandung 5% Proteoglycan, 70% Air, dan 15% Collagen.
Cartilage endplate, terdiri
dari 8% Proteoglycan, 55% Air, dan
25% Collagen.
D. NECK
Gambar 8 Tulang Leher
Tulang leher terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang
ruasnya besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang
disebut foramen tranvertalis. Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala
mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis) yang memungkinkan
kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ketujuh mempunyai taju yang disebut
prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang.
Tulang-tulang yang terdapat pada leher:
a. Os.
Hyoideum adalah sebuah
tulang uang berbentuk U dan terletak di atas cartylago thyroidea setinggi
vertebra cervicalis III.
b. Cartygo thyroidea
c.
Prominentia laryngea, dibentuk oleh
lembaran-lembaran cartylago thyroidea yang bertemu di bidang median.
Prominentia laryngea dapat diraba dan seringkali terlihat.
d.
Cornu superius, merupakan tulang rawan
yang dapat diraba bilamana tanduk disis yang lain difiksasi.
e.
Cartilagocricoidea, sebuah tulang rawan
larynx yang lain, dapat diraba di bawah prominentia laryngea
f.
Cartilagines tracheales, teraba dibagian
inferior leher.
g.
Cincin-cincin tulang rawan kedua sampai
keempat tidak teraba karena tertutup oleh isthmus yang menghubungkan lobus
dexter dan lobus sinister glandulae thyroideae.
h.
Cartilage trachealis I, terletak tepat
superior terhadap isthmus.
Otot Leher
Gambar 9
Otot bagian leher dibagi menjadi tiga bagian:
a. Muskulus platisma
yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke tulang selangka dan
iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan melebarkan mulut
seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk menarik
kulit leher ke atas.
b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral proc.mastoidebus ossis temporalis dan
setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya memiringkan kepala ke satu
sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah
menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi
leher. Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika
otot muskulus platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama bekerja maka
reaksinya adalah wajah akan menengadah.
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Fungsinya adalah
laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.
Ketiga otot
tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke prosesus
spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan
kepala.
E. ELBOW
Gambar 10
Siku adalah suatu titik yang
sangat komplek di mana terdapat tiga tulang yaitu humerus, radius dan ulna. Ketiga tulang tersebut
bekerja secara bersama-sama dalam suatu gerakan flexi, extensi dan rotasi.
F. SHOULDER (BAHU)
1.
Tulang Bahu
Gambar 11
Tulang-tulang pada
bahu terdiri dari:
Clavicula (tulang selangka), merupakan tulang berbentuk lengkung yang menghubungkan lengan atas dengan batang tubuh. Ujung medial (ke arah tengah) clavicula
berartikulasi dengan tulang dada yang dihubungkan oleh sendi sternoclavicular, sedangkan ujung
lateral-nya (ke arah samping) berartikulasi dengan scapula yang dihubungkan
oleh sendi acromioclavicular. Sendi sternoclavicular merupakan satu-satunya
penghubung antara tulang extremitas bagian atas dengan tubuh.
Scapula (tulang belikat),
merupakan tulang yang berbentuk segitiga. Tulang ini berartikulasi dengan clavicula
dan tulang lengan atas. Ke
arah lateral scapula melanjutkan diri sebagai acromioclavicular yang menghubungkan scapula dengan
clavicula.
Sendi glenohumeral, merupakan penghubung antara tulang lengan atas
dengan scapula.
2. Otot Bahu
Gambar 12
Otot bahu hanya meliputi
sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan scapula.
Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal lengan.
Fungsi dari otot ini adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depan scapula,
menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan memutar humerus (tulang
lengan atas) ke dalam.
Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju
ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini
berpangkal di lekuk sebelah bawah scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya
memutar lengan keluar.
Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah scapula dan
menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar scapula
dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
G. MUSKULOSKELETAL DISORDERS
Musculoskeletal
disorders adalah kondisi dimana bagian dari sistem otot dan tulang mengalami
masalah (sakit). Penyakit ini terjadi akibat bagian tubuh meregang terlalu
jauh, mengalami tubrukan secara langsung, ataupun karena kegiatan lainnya yang
mengakibatkan kesalahan pada sistem otot dan tulang.
Penyakit
otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal disorders/MSDs
merupakan penyakit akibat kerja. Gejalanya berupa pegal atau sakit otot,
tulang, dan sendi. Sebagian kecil hal ini disebabkan oleh penyakit spesifik,
namun sebagian besar sering disebabkan oleh kesalahan sikap (posture):
sikap kerja, sikap duduk, sikap tidur, dan masalah lainnya.
Musculoskeletal
disorders dapat terjadi pada low back region, intervertebral discs, neck,
elbow, maupun shoulder.
1.
Low-back region
Penyakit yang sering terjadi pada
low-back region yaitu low-back pain.
Gejala low-back pain berupa sakit pinggang atau nyeri punggung.
Faktor
risiko di tempat kerja:
Beban kerja fisik yang berat, seperti
terlalu sering mengangkat atau mengangkut, menarik, dan mendorong benda berat.
Posisi tubuh yang terlalu lama membungkuk
ataupun posisi tubuh lainnya yang tidak wajar,
Terlalu lama mengendarai kendaraan
bermotor.
Faktor psikososial di tempat kerja,
seperti pekerjaan yang monoton, bekerja di bawah tekanan, atau kurangnya
dukungan sosial antar pekerja dan atasan.
2.
Intervertebral Discs
Penyakit
yang sering terjadi diantaranya:
Skoliosis: adalah keadaan melengkungnya tulang belakang
seperti huruf ’S’, dimana intervertebral discs dan tulang vertebra retak.
Spondylolisthesis: terjadinya pergeseran tulang vertebra ke depan
sehingga posisi antara vertebra yang satu dengan yang lain tidak sejajar. Diakibatkan
oleh patah pada penghubung tulang di bagian belakang vertebra.
Ruptur: karena pecahnya anulus posterior
akibat aktifitas fisik yang berlebihan.
Spinal stenosis: adalah penyempitan pada sumsum
tulang belakang yang menyebabkan tekanan pada serabut saraf spinal.
Faktor
risiko:
Beban/tekanan: posisi saat duduk dapat menekan tulang
belakang 5 kali lebih besar daripada saat berbaring.
Merokok
Terpapar dengan vibrasi/getaran
pada level tinggi, yaitu 5 – 10 Hz (biasanya dihasilkan dari kendaraan).
3.
Neck
Penyakit
yang sering muncul diantaranya:
Tension neck: terjadi karena pemusatan tekanan leher pada otot
trapezeus
Acute torticollis: adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan
kaku leher
Acute disorder: terjadi karena hilangnya resistensi vertebra
torakalis terhadap tekanan ringan
Choronic disorder: karena adanya penyempitan diskus vertebralis
Traumatic disorder: dapat disebabkan karena kecelakaan
Faktor risiko
di tempat kerja:
Sering terjadi pada pekerja VDU (Visual
Display Unit), penjahit, tukang perbaikan alat elektronik, dokter gigi, pekerja
di pertambangan batu bara
Pekerjaan entri data, mengetik,
menggergaji (manufaktur), pemasangan lampu, rolling film
Pekerjaan-pekerjaan
di atas menyebabkan leher berada pada satu posisi yang sama dalam waktu yang
lam sehingga otot leher megalami kelelahan.
Pekerjaan dengan gerakan berulang pada
tangan.
Terpajan oleh vibrasi: penggunaan mesin
bor atau mesin lainnya yang mengeluarkan vibrasi.
Pengorganisasian kerja: durasi pekrjaan
yang lama (over time), waktu istirahat (jeda) yang singkat.
Faktor psikologi dan sosial: stres,
kurangnya kontrol terhadap organisasi kerja, kurangnya relasi antara managemen
dan sesama pekerja, pekerjaan yang menuntut keakuratan dan kecepatan kerja.
4.
Elbow
Penyakit
yang sering terjadi:
Epicondylitis: adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana
otot yang menggerakkan tangan dan jari bertemu dengan tulang.
Olecranon Bursitis: merupakan perdangan yang terjadi di olecranon
bursa (kantong cairan dibagian dorsal siku), karena trauma berulang kali dan
infeksi.
Osteoarthrosis: kerusakan kartilago di siku, jarang terjadi pada
orang usia 60 tahun kebawah.
Faktor
risiko:
Pekerjaan yang menggunakan pergelangan
tangan dan jari secara berulang dan penuh tenaga (hand-intensive tasks).
Penggunaan peralatan tangan atau pekerjaan
manual yang berat secara intensif, misalnya di pertambangan dan konstruksi
Vibrasi
Trauma
5.
Shoulder
Penyakit
yang sering terjadi di tempat kerja:
Rotator cuff disorder and biceps
tendinitis: dimana
terjadi peradangan pada tendon dan membran sinovial
Shoulder joint and acromioclavicular joint
osteoarthritis: adalah
penurunan komponen kartilago dan tulang pada penghubung dan intevertebral discs.
Faktor
risiko:
Pekerjaan yang sering mengangkat/menaikkan
tangan dengan durasi yang panjang, misalnya pada industri otomotif.
Menggerakkan pergelangan tangan dan jari secara
berulang dan sepenuh tenaga, misalnya pada penjahit.
Mengangkat benda berat dan menggunakan
peralatan yang berat disertai vibrasi pada lengan, misalnya pada pekerja
kontruksi.
Melakukan gerakan flexi dan abduksi secara
berulang, misalnya pada pelukis, tukang kayu, dan atlet.
Penyakit Lain
yang Berhubungan dengan Musculoskeletal:
1. Primary Fibomyalgia: penyebab penyakit ini tidak diketahui.
Ditandai dengan rasa lelah yang menyerang pada pagi hari, dengan gejala: lemas,
kaku, dan bengkak pada jari.
2. Rheumatoid Athritis: Penyakit rematik
yang juga bisa menyerang tulang dan persendian. Kebanyakan terjadi pada wanita
umur 30-50 tahun. Penyebabnya
tidak diketahui. Dengan gejala: bengkak pada sendi-sendi jari, kelemahan pada
kaki, dan demam rendah.
3. Gout atau asam urat: terjadi karena adanya gangguan
metabolisme sehingga menyebabkan peradangan pada sendi, terutama terjadi pada
laki-laki.
4. Osteoporosis: penyakit kelainan pada tulang yang ditandai
dengan menurunnya massa tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga
tulang mudah patah.. Terjadi
karena kurangnya intake kalsium, kebiasaan merokok, konsumsi kopi, dan barat
badan dibawah rata-rata.
5. Kanker tulang: sering menyerang anak kecil dan remaja,
penyebabnya tidak diketahui.
6. Osteomyelitis: infeksi tulang karena bakteri, jamur atau virus. Risiko meningkat pada penderita
diabetes.
Strategi pencegahan
Membuat daftar faktor-faktor risiko di
tempat kerja yang mungkin dapat menyebabkan penyakit pada muskuloskeletal,
sehingga dapat dilakukan eliminasi atau minimalisasi terhadap faktor ”exposure”.
Setiap pekerjaan harus diselidiki fakor risikonya
apabila terdapat pekerja yang rentan atau mengalami masalah pada anggota
tubuhnya.
Setiap pekerjaan juga harus diselidiki
apabila terdapat perubahan pada standar kerja, prosedur, atau peralatan
sehingga faktor risiko dapat diminimalisasi.
Design kerja yang baik (layout tempat
kerja, frekuensi dan durasi kerja).
Misalnya pada pekerja VDU
(Visual Display Unit), harus lebih diperhatikan pencahayaan dan kontrasnya,
jarak antara mata dengan monitor sekitar 45 – 50 cm, dan sudut pandang sekitar
10° - 20°.
Melakukan intervensi dini dan menjalankan
”safety rules”.
Memberikan edukasi dan pelatihan-pelatihan
kepada pekerja agar mereka dapat bekerja secara tepat dan aman.
Memberikan variasi pekerjaan agar tidak
monoton.
Mengurangi intensitas kerja.
Organisasi kerja yang baik, misalnya jeda
atau istitahat yang sering untuk menghindari kelelahan. Contohnya pada pekerja
VDU, istirahat selama 10 menit setiap jam, dan membatasi kerja maksimal 4 jam
per hari.
Posisi kerja yang ergonomis.
DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce,
Evelyn. Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.
http://images.google.co.id/imgres=
(10 Februari 2008)
http://images.google.co.id/imgres?Imgurl
(10 Februari 2008)
(10 Februari 2008)
l'Ergomotricité - Le corps, le travail et la santé
- Michel Gendrier - Collection Grenoble Sciences
”Muskuloskeletal System”.
2006. http://www.ilo/encyclopaedia/?print&nd=857400009&nh=0
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar