MAKALAH
Mikroba Patogen
penyebab penyakit syipilis dan keputihan
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mikrobiologi
Dosen Pembimbing
Imam Sufiyanto, M.Pd
Disusun Oleh :
Ach. Roni Fauzi
2012.05.03.0.0018
UNIVESITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. karena atas curahan rahmat dan ridho-Nya sehingga makalah ini dapat saya
selesai tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Karena berkat beliau
kita apat menikmati indahnya menuntut ilmu. Dan mudah-mudahan kita sebagai
umatnya dapat menegakkannilai-nilai sunnah dalam kehidupan pribadi dan sosial
kemasyarakatan.
Dalam penyusunan
makalah ini saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Imam Sufiyanto,M.Pd
sebagai dosen pembimbing mata kulia mikrobiologi.
Pengetahuan tentang
mikrobiologi yang berkaitan dengan mikroba patogen merupakan bekal penting dalam program
pendidikan biologi. Selain sebagai pengenalan sifat mikroba, juga sebagai
pencegahan infeksi maupun penyakit yang akan di timbulkan oleh beberapa jenis
mikroba patogen yang akan dibahas pada makalah ini
Akhir kata, demi
kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran karena makalah ini
mungkin ada kekurangan yang harus dilengkapi.
Wassalamu’alikum wr.wb
Pamekasan, 29 November
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar
II
Daftar isi
III
BAB I...................................................................................................
1
PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1
Latar belakang..........................................................................
1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................
2
1.3
Tujuan.......................................................................................
2
BAB II..................................................................................................
3
PEMBAHSAN.....................................................................................
3
2.1
Jenis mikroba yang bersifat patogen...............................................
3
2.1.1
Syphilis.....................................................................................
3
2.1.2
Keputihan ................................................................................ 5
2.1.3
Masa inkubasi...........................................................................
9
BAB III................................................................................................
11
PENUTUP............................................................................................
11
3.1
Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2
Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Interaksi
antara manusia dengan mikroba bisa bremacam-macam dan kompleks, bersifat
dinamis, bisa menguntungkan ataupun merugikan.
Masuknya
mikroba kedalam jaringan tubuh, kemudian berkembang biak dan menimbulkan gejala
penyakit disebut infeksi.Gejala klinik sebagai akibat adanya infeksi bisa
sembuh kembali secara sempurna (kelainan patologi reversibel) atau sembuh,
tetapi dengan gejala sisa (kelainan patologinya irreversibel).Pada penyakit
tertentu seseorang dapat saja masih mengandung bibit penyakitnya walaupun ia
sudah tidak menunjjukan gejala penyakitnya (sembuh). (Entjang, 2003)
Penyakit Menular Seksual atau
sering disingkat PMS merupakan penyakit yang berhubungan dengan organ seksual
manusia.
Sebenarnya
penyakit jenis ini sudah dikenal lama
dengan sebutan penyakit kelamin (veneral
disease) yang berasal dari kata venus (dewi cinta).Saat
itupenyakit kelamin yang baru dikenal adalah
sifilis (syphilis) dan gonore
(gonorrhea), dan PMS baru dikenali setelah
ada penemuan jenis penyakit baru selain dari
kedua jenis diatas.
(Muryanta, 2008)
Treponema
pallidum
Bakteri
ini merupakan penyebab penyakit sifilis.
Sifilis termasuk penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh
Treponema pallidum dan mempunyai beberapa sifat, yaitu : perjalanan penyakitnya
sangat kronis, dalam perjalannya dapat menyerang semua organ tubuh, mempunyai
masa laten, dapat kembali kambuh ( rekuren ), dan dapat ditularkan dari ibu ke
janinnya .
Virus Herpes
Simpleks Genitalis.
Herpes
simpleks genitalis dapat
ditularkan melalui kontak seksual tetapi tidak dapat ditularkan melalui udara
atau melalui air, misalnya jika seseorang berenang di kolam renang.
Klamidia
trakomatis
Infeksi
klamidia sering ditemukan pada wanita dewasa yang seksual aktif. Infeksi
klamidia ini juga didapatkan pada bayi dan anak -anak. Infeksi pada bayi
didapatkan pada masa perinatal. Resiko penularan dari ibu dengan infeksi klamidia pada bayinya saat
kelahiran diperkirakan 50%. (Anonim, 2011)
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa saja penyakit yang seksual yang disebabkan oleh mikroba patogen
pada manusia?
2.
Berapa lama masa inkubasinya?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui beberapa jenis mikroba yang bersifat patogen bagi
manusia dan penyakit yang ditimbulkannya
2.
Untuk mengetahui berapa lama masa inkubasi mikroba tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Jenis mikroba yang bersifat patogen
Pada manusia khususnya yang menyebabkan penyakit organ seksual
diantaranya bakteri, virus dan jamur.
2.1.1
Syphilis
Syphilis atau dikenal dengan Raja
Singa adalah penyakit menular
yang disebabkan kuman Treponema Pallidium.
Gejala yang pertama kali muncul adalah rasa
sakit di daerah kontak seksual, timbul benjolan di
sekitar alat kelamin, kadang -
kadang
disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan
menghilang dengan sendirinya
tanpa diobati, terjadi bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6‐12minggusetelah hubungan seks.
Selama 2‐3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa
‐ apa.Setelah5 – 10tahun penyakitini akan
menyerangsusunansyaraf otak, Pembuluh darah dan
jantung.Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular
pada bayi yang dikandungnya yang
mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan
mental.
Treponema pallidum
Bentuk spiral,
dapat bergerak, tidak mudah dibiakkan, obligate anaerob, tidak dapat dilihat
dengan mikroskop biasa karena pucat (pallidum = pucat), harus dengan mikroskop
dark field.
Pada manusia Treponema
pallida menyebabkan penyakit syphilis (lues).Masa inkubasinya antara 9-90
hari.Penyakit sypihilis dapat diturunkan dari seorang ibu yang menderita
syphilis kepada bayi yang dilahirkannya dan disebut syphilis congenita.Penyakit
syphilis yang didapatkan karena penularan disebut syphilis acquisita.Penularan
syphilis acquista terjadi karena hubungan kelamin.
Syphilis
acquista dibagi dalam 4 stadia: yaitu stadium I (Syphilis primer), Stadium
II(Syphilis sekunder), Stadum III (Syphilis tersier), dan Stadium IV
(Neuro-syphilis).
Stadium I
(syphilis primer)
Terjadi setelah kurang lebih tigaminggu setelah penularan. Gejala
awalnya berupa lesi (Chancre) yang terjadi pada tempat masuknya bakteri. Lesi ini
biasanya satu dan terdapat pada kulit atau selaput lendir alatkelamin.
Mula-mula berupapapula kemudian mengalami necrosis menjadi oclus yang
biladiraba keras dan tidak sakit yang disebut oclus durum. Bilaocrus ini
ditekan, akan keluar cairan kekuning-kuningan yang banyak mengandung
bakterinya.
Stadium II
(syphilis sekunder)
Syphilis sekunder biasanya terjadi 6 - 8 minggu setelah
penularan.Pada stadium ini timbul gejala demam, malaise, kelenjar lympha
regional membengkak dan keras,tetapi tidak sakit,timmbul ruam kemerahan pada
kulit yang biasanya simetris bilateral.
Antara stadium
II dan III biasanya ada priode latent, dimana semua gejala penyakit seolah-olah
sudah sembuh, padahal penyakitnya bertambah parah.
Stadium III
(syphilis tersier)
Syphilis stdium III ini sangat destruktif dan terjadi 2 -10 tahun
setelah penularan. Pada stadium ini terjadi gumma (jaringan radang) pada kulit,
selaput lendir, tulang, jantung, ginjal dan paru-paru.
Gummaini
trejadi atsa sel-sel epitel dan giant sel yang dikelilingi oleh
macrophage,plasma sel dan lymphocyte.
Stadium IV
(Neuro syphilis)
Treponema pallida-nya sudah menyerang susunan syaraf pusat, yaitu
otak dan sum-sum tulang belakang.
Bila menyerang
otak, disebut dementia paralytica. Penderita akan kehilangan segala kepandaian
yang dimilikinya disertai gejala sakit jiwa dan kelumpuhan.
Bila menyerang
sum-sum tulang belakang, disebut tabes dorsalis dengan gejala gangguan syaraf,
seperti anaesthesia dan paralysis. Dapat pula menyerang syaraf mata (nervus
opticus) sehingga menyebabkan kebutaan.
Syiphilis
congetina
Syiphilis dari ibu hamil dapat diturunkan kepada bayi yang sedang
dikandungnya. Gejala syphilis congetina ini dapat berupa keguguran, bayi mati
di dalam rahim ataupun bayi mati segera setelah lahir.
Ada pula yang
lahir dengan gejala syphilis berupa “selde nose” (hidung pesek) keratitis
intersitial, gigi Hutchinson (incisivus seperti gigi gergaji) ataupun tuli.
Bayi yang
menderita syphilis congetina, pada usia 2 sampai 30 tahun mungkin saja
menderita gejala syphilis seperti pada syphilis acquisita.
2.1.2
Keputihan
Pengertian
lebih khusus keputihan merupakan infeksi jamur Candida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh
organisme seperti ragi yaitu candida albicans.
Keputihan
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan
keputihan abnormal (patologis).
Keputihan
normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar
fase sekresi antara hari ke 10-16 sa at menstruasi, juga terjadi melalui
rangsangan seksual.
Keputihan
abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang
senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit
hubungan seksual).
Keputihan
bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Gejala keputihan tersebut
dapat disebabkan oleh faktor fisiologis maupun faktor patologis. Gejala
keputihan karena faktor fisiologis antara lain :
a). Cairan dari
vagina berwarna kuning;
b). Tidak
berwarna, tidak berbau, tidak gatal;
c). Jumlah
cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak
Gejala
keputihan karena faktor patologis antara lain :
a). Cairan dari
vagina keruh dan kental;
b). Warna
kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan;
c). Berbau
busuk, amis, dan terasa gatal;
d). Jumlah
cairan banyak
Penyebab Keputihan
Keputihan
bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit, sehingga penyebab
yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya suatu
penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari alat
genitalia tersebut.
Pemeriksaan
terhadap keputihan meliputi pewarnaan gram (untuk infeksi jamur), preparat basah (infeksi trikomonas), preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau
pembiakan (menentukan jenias bakteri penyebab), dan papsmear (untuk menentukan adanya sel ganas)
Penyebab
paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Organ genitalia pada
perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan
rongga rahim.
Infeksi
ini dapat disebabkan oleh:
a. Bakteri (kuman)
1). Gonococcus
Bakteri
ini menyebabkan penyakit akibat hubungan seksual, yang paling sering ditemukan
yaitu gonore. Pada laki-laki penyakit ini menyebabkan
kencing nanah, sedangkan pada perempuan menyebabkan keputihan.
2). Chlamydia trachomatis
Keputihan
yang ditimbulkan oleh bakteri ini tidak
begitu banyak dan lebih encer bila dibandingkan dengan penyakit gonore.
3). Gardnerella vaginalis
Keputihan
yang timbul oleh bakteri ini berwarna putih keruh keabu-abuan, agak lengket dan
berbau amis seperti ikan, disertai rasa gatal dan panas pada vagina.
b. Jamur
1). Candida
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina.
Bila jamur candida di vagina terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
keputihan yang dinamakan kandidosis
vaginalis, Gejala yang timbul sangat bervariasi, tergantung dari berat ringannya
infeksi. Cairan yang keluar biasanya kental, berwarna putih susu, dan bergumpal
seperti kepala susu atau susu pecah, disertai rasa gatal yang hebat, tidak
berbau dan berbau asam. Daerah vulva (bibir genitalia) dan vagina meradang
disertai maserasi, fisura, dan kadang-kadang disertai papulopustular.
Keputihan
akibat Candida terjadi sewaktu
hamil maka bayi yang dilahirkan melalui saluran vagina pun akan tertular.
Penularan terjadi karena jamur tersebut akan tertelan dan masuk kedalam usus.
Dalam rongga mulut, jamur tersebut dapat menyebabkan sariawan yang serius jika
tidak diberi pengobatan. Pada suatu saat jamur yang tertelan tadi akan menyebar
ke organ lain, termasuk ke alat kelamin dan menimbulkan keputihan pada bayi
perempuan.
c. Virus
Keputihan
akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus Herpes Simplex
(VHS) tipe 2 dan Human Papilloma
Virus (HPV). Infeksi HPV telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker
serviks, penis, dan vulva.
Sedangkan
virus herpes simpleks tipe 2 dapat menjadi faktor pendamping. Keluhan yang timbul pada infeksi VHS tipe 2
berupa rasa terbakar, nyeri, atau rasa kesemutan pada tempat masuknya virus
tersebut.
Pada
pemeriksaan tampak gelembung–gelembung kecil berisi vesikel
(cairan), berkelompok, dengan dasar kemerahan yang cepat pecah dan
membentuk tukak yang basah. Kelenjar limfe setempat teraba membesar dan nyeri.
Pada perempuan, penyakit ini dapat disertai keluhan nyeri sewaktu kencing,
keputihan, dan radang di mulut rahim. Pencetus berulangnya penyakit ini adalah
stres, aktivitas sek, sengatan matahari, beberapa jenis makanan, dan kelelahan.
Virus
Herpes simpleks genitalis dapat ditularkan melalui kontak seksual tetapi
tidak dapat ditularkan melalui udara atau melalui air.
Herpes
simpleks disebabkan oleh Herpes Virus
Hominis atau Herpes Simpleks
virus merupakan salah satu infeksi
yang tersering pada manusia.
Struktur virus
terdiri atas genom DNA untai ganda linier berbentuk toroid, kapsid, lapisan
tegumen dan selubung.
Infeksi dapat
berupa kelainan pada daerah orolabial serta daerah genital, dengan gejala khas
adanya vesikel berkelompok di atas dasar yang eritema .
Ada 2 tipe
mayor antigenik dimana Herpes Simpleks virus tipe I berhubungan dengan infeksi
pada wajah dan Herpes Simpleks virus tipe II berhubungan dengan infeksi
genital.
Pada awal
infeksi yang disebabkan Herpes simpleks
tampak kelainan kulit seperti melepuh
terkena air panas yang kemudian pecah dan m enimbulkan luka seperti
borok dan pasien merasa sakit.
d. Parasit
Parasit ini menimbulkan
penyakit yang dinamakan trikomoniasis.
Infeksi akut akibat parasit ini menyebabkan keputihan yang ditandai oleh
banyaknya keluar cairan yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih
menyerupai air sabun, dan baunya tidak enak. Meskipun dibilas dengan air,
cairan ini tetap keluar.
Keputihan
akibat parasit ini tidak begitu gatal, namun vagina tampak merah, nyeri bila
ditekan, dan pedih bila kencing. Kadang–kadang terlihat bintik–bintik
perdarahan seperti buah strawberry. Bila keputihan sangat banyak, dapat timbul
iritasi di lipat paha dan sekitar bibir genitalia.
Pada infeksi
yang telah menjadi kronis, cairan yang
keluar biasanya telah berkurang dan warnanya menjadi abu–abu atau hijau muda
sampai kuning. Parasit lain yang juga menyebabkan keputihan adalah cacing
kremi. Cacing ini biasanya menyerang anak perempuan umur 2–8 tahun. Infeksi
terjadi akibat sering bermain di tanah, atau penjalaran cacing dari lubang
dubur ke alat genital. Keputihan akibat cacing kremi dasertai rasa gatal,
sehingga anak sering menggaruk genitalianya sampai menimbulkan luka.
2.1.3
Masa ingkubasi
Masa inkubasi
beberapa mikroba penyebab penyakit kelamin sebagai berikut:
Treponema
pallidum
Bakteri penyebabnya adalah treponema
pallidum . masa inkubasinya belaku selama 3-4 minggu. kemudian timbul
benjolan di sekitar alat kelamin. Sifilis kaddddang-kadang disertai
pusing,nyeri tulang, flu yang akan hilang dengan sendrinya tanpa diobati ada
bercak kemerahan pada tubuh sekitar 5-12 minggu.jadi penyakit ini juga
menyerang beberapa anggota tubuh , tidak hanya pada alat kelamin
Herpes genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes
simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari gejalanya adalah bintil bintil berair
yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin, bintil pecah dapat menimbulkan
yang kering mengerak lalu hilang sendiri,gejala akan kambuh lagi, namun tidak
senyeri tahap awal. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan anti
virus bisa menghilangkan rasa sakit
Klamidia
Penyakit ini dapat disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari gejala pada wanita adalah
keluarnya keputihan pada alat kelamin berwarna putih kuning, rasa nyeri di
rongga panggul, pada pria rasa nyeri saat kencing, keluarnya cairan bening pada
alat kelamin, apabila ada infeksi cairan semakin sering keluar bercampur darah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Keimpulan
Syphilis
atau dikenal dengan Raja
Singa adalah penyakit menular
yang disebabkan kuman Treponema Pallidium.Bila menyerang otak, disebut dementia paralytica. Penderita akan
kehilangan segala kepandaian yang dimilikinya disertai gejala sakit jiwa dan kelumpuhan.Bila
menyerang sum-sum tulang belakang, disebut tabes dorsalis dengan gejala
gangguan syaraf, seperti anaesthesia dan paralysis. Dapat pula menyerang syaraf
mata (nervus opticus) sehingga menyebabkan kebutaan.Syiphilis dari ibu hamil
dapat diturunkan kepada bayi yang sedang dikandungnya. Gejala syphilis
congetina ini dapat berupa keguguran, bayi mati di dalam rahim ataupun bayi
mati segera setelah lahir.
Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Keputihan
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dapat
terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi dan keputihan abnormal
(patologis)dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan,
liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi
penyakit hubungan seksual).Keputihan dapat disebabkan oleh bakteri :
Gonococcus, Chlamydia trachomatis, Gardnerella vaginalis; jamur : Candida;
virus : Herpes simpleks genitalis;dan parasit.Bakteri
penyebabnya adalah treponema pallidum . masa inkubasinya belaku selama
3-4 minggu. Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex dengan
masa inkubasi 4-7 hari. Penyakit yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.
Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari
3.2
Saran
Sebaiknya lebih menjaga kebersihan diri dan menjaga kehigenisan
makanan yang akan dikonsumsi agar tidak terkontaminasi mikroba yang bersifat
patogen.
DAFTAR PUSTAKA
Entjang, indan. 2003. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI. Citra
Aditya Bakti. Bandung
Muryanta, andang. 2008. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN FENOMENA
YANG TERJADI PADA PENDERITA. Diambil dari http://malikmakassar.wordpress.com/2008/09/25/penyakit-menular-seksual.Tanggal 29 November 2014
Anonim. 2011. CHAPTER
II. Diambil dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38795/4/Chapter%20II.pdf. Tanggal 29
November 2014