Kamis, 08 Januari 2015

Makalah, Mikroba Patogen penyebab penyakit syipilis dan keputihan



MAKALAH
Mikroba Patogen penyebab penyakit syipilis dan keputihan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mikrobiologi
Dosen Pembimbing
Imam Sufiyanto, M.Pd

index.jpg

Disusun Oleh :

Ach. Roni Fauzi
2012.05.03.0.0018


UNIVESITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2014/2015



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas curahan rahmat dan ridho-Nya sehingga makalah ini dapat saya selesai tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Karena berkat beliau kita apat menikmati indahnya menuntut ilmu. Dan mudah-mudahan kita sebagai umatnya dapat menegakkannilai-nilai sunnah dalam kehidupan pribadi dan sosial kemasyarakatan.
Dalam penyusunan makalah ini saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Imam Sufiyanto,M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kulia mikrobiologi.
Pengetahuan tentang mikrobiologi yang berkaitan dengan mikroba patogen  merupakan bekal penting dalam program pendidikan biologi. Selain sebagai pengenalan sifat mikroba, juga sebagai pencegahan infeksi maupun penyakit yang akan di timbulkan oleh beberapa jenis mikroba patogen yang akan dibahas pada makalah ini
Akhir kata, demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran karena makalah ini mungkin ada kekurangan yang harus dilengkapi.
Wassalamu’alikum wr.wb



Pamekasan, 29 November 2014

Penulis      



DAFTAR ISI
Cover                                                                                                    
Kata pengantar                                                                                       II
Daftar isi                                                                                                III
BAB I................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1  Latar belakang.......................................................................... 1
1.2  Rumusan masalah..................................................................... 2
1.3  Tujuan....................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................. 3
PEMBAHSAN..................................................................................... 3
2.1  Jenis mikroba yang bersifat patogen............................................... 3
2.1.1    Syphilis..................................................................................... 3
2.1.2    Keputihan ................................................................................ 5
2.1.3    Masa inkubasi........................................................................... 9
BAB III................................................................................................ 11
PENUTUP............................................................................................ 11
3.1  Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2  Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 12








BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang

Interaksi antara manusia dengan mikroba bisa bremacam-macam dan kompleks, bersifat dinamis, bisa menguntungkan ataupun merugikan.
Masuknya mikroba kedalam jaringan tubuh, kemudian berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit disebut infeksi.Gejala klinik sebagai akibat adanya infeksi bisa sembuh kembali secara sempurna (kelainan patologi reversibel) atau sembuh, tetapi dengan gejala sisa (kelainan patologinya irreversibel).Pada penyakit tertentu seseorang dapat saja masih mengandung bibit penyakitnya walaupun ia sudah tidak menunjjukan gejala penyakitnya (sembuh). (Entjang, 2003)
Penyakit Menular Seksual atau  sering  disingkat  PMS  merupakan penyakit yang berhubungan dengan organ seksual  manusia.
Sebenarnya  penyakit   jenis  ini  sudah  dikenal  lama  dengan sebutan penyakit kelamin (veneral  disease) yang  berasal  dari  kata  venus (dewi cinta).Saat  itupenyakit kelamin yang  baru  dikenal adalah  sifilis (syphilis)  dan  gonore  (gonorrhea), dan  PMS  baru  dikenali setelah  ada penemuan jenis  penyakit   baru  selain dari  kedua  jenis  diatas.  (Muryanta, 2008)
Treponema pallidum 
Bakteri ini merupakan penyebab penyakit sifilis.  Sifilis termasuk penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum dan mempunyai beberapa sifat, yaitu : perjalanan penyakitnya sangat kronis, dalam perjalannya dapat menyerang semua organ tubuh, mempunyai masa laten, dapat kembali kambuh ( rekuren ), dan dapat ditularkan dari ibu ke janinnya .



Virus Herpes Simpleks Genitalis.
Herpes simpleks genitalis dapat ditularkan melalui kontak seksual tetapi tidak dapat ditularkan melalui udara atau melalui air, misalnya jika seseorang berenang di kolam renang.
Klamidia trakomatis
Infeksi klamidia sering ditemukan pada wanita dewasa yang seksual aktif. Infeksi klamidia ini juga didapatkan pada bayi dan anak -anak. Infeksi pada bayi didapatkan pada masa perinatal. Resiko penularan dari ibu  dengan infeksi klamidia pada bayinya saat kelahiran diperkirakan 50%. (Anonim, 2011)
1.2  Rumusan masalah
1.    Apa saja penyakit yang seksual yang disebabkan oleh mikroba patogen pada manusia?
2.    Berapa lama masa inkubasinya?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui beberapa jenis mikroba yang bersifat patogen bagi manusia dan penyakit yang ditimbulkannya
2.      Untuk mengetahui berapa lama masa inkubasi mikroba tersebut.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Jenis mikroba yang bersifat patogen
Pada manusia khususnya yang menyebabkan penyakit organ seksual diantaranya bakteri, virus dan jamur.

2.1.1    Syphilis
Syphilis atau  dikenal  dengan Raja  Singa adalah  penyakit menular yang  disebabkan  kuman Treponema  Pallidium.
Gejala yang  pertama kali muncul adalah  rasa  sakit di daerah kontak seksual, timbul benjolan di sekitar alat kelamin, kadang - kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati, terjadi bercak kemerahan pada tubuh sekitar 612minggusetelah hubungan seks.
Selama 23 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa apa.Setelah510tahun penyakitini akan menyerangsusunansyaraf otak, Pembuluh darah dan  jantung.Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular pada bayi yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati,  limpa  dan  keterbelakangan  mental. 
Treponema pallidum
Bentuk spiral, dapat bergerak, tidak mudah dibiakkan, obligate anaerob, tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa karena pucat (pallidum = pucat), harus dengan mikroskop dark field.
Pada manusia Treponema pallida menyebabkan penyakit syphilis (lues).Masa inkubasinya antara 9-90 hari.Penyakit sypihilis dapat diturunkan dari seorang ibu yang menderita syphilis kepada bayi yang dilahirkannya dan disebut syphilis congenita.Penyakit syphilis yang didapatkan karena penularan disebut syphilis acquisita.Penularan syphilis acquista terjadi karena hubungan kelamin.
Syphilis acquista dibagi dalam 4 stadia: yaitu stadium I (Syphilis primer), Stadium II(Syphilis sekunder), Stadum III (Syphilis tersier), dan Stadium IV (Neuro-syphilis).

Stadium I (syphilis primer)
Terjadi setelah kurang lebih tigaminggu setelah penularan. Gejala awalnya berupa lesi (Chancre) yang terjadi pada tempat masuknya bakteri. Lesi ini biasanya satu dan terdapat pada kulit atau selaput lendir alatkelamin. Mula-mula berupapapula kemudian mengalami necrosis menjadi oclus yang biladiraba keras dan tidak sakit yang disebut oclus durum. Bilaocrus ini ditekan, akan keluar cairan kekuning-kuningan yang banyak mengandung bakterinya.
Stadium II (syphilis sekunder)
Syphilis sekunder biasanya terjadi 6 - 8 minggu setelah penularan.Pada stadium ini timbul gejala demam, malaise, kelenjar lympha regional membengkak dan keras,tetapi tidak sakit,timmbul ruam kemerahan pada kulit yang biasanya simetris bilateral.
Antara stadium II dan III biasanya ada priode latent, dimana semua gejala penyakit seolah-olah sudah sembuh, padahal penyakitnya bertambah parah.
Stadium III (syphilis tersier)
Syphilis stdium III ini sangat destruktif dan terjadi 2 -10 tahun setelah penularan. Pada stadium ini terjadi gumma (jaringan radang) pada kulit, selaput lendir, tulang, jantung, ginjal dan paru-paru.
Gummaini trejadi atsa sel-sel epitel dan giant sel yang dikelilingi oleh macrophage,plasma sel dan lymphocyte.
Stadium IV (Neuro syphilis)
Treponema pallida-nya sudah menyerang susunan syaraf pusat, yaitu otak dan sum-sum tulang belakang.
Bila menyerang otak, disebut dementia paralytica. Penderita akan kehilangan segala kepandaian yang dimilikinya disertai gejala sakit jiwa dan kelumpuhan.
Bila menyerang sum-sum tulang belakang, disebut tabes dorsalis dengan gejala gangguan syaraf, seperti anaesthesia dan paralysis. Dapat pula menyerang syaraf mata (nervus opticus) sehingga menyebabkan kebutaan.
Syiphilis congetina
Syiphilis dari ibu hamil dapat diturunkan kepada bayi yang sedang dikandungnya. Gejala syphilis congetina ini dapat berupa keguguran, bayi mati di dalam rahim ataupun bayi mati segera setelah lahir.
Ada pula yang lahir dengan gejala syphilis berupa “selde nose” (hidung pesek) keratitis intersitial, gigi Hutchinson (incisivus seperti gigi gergaji) ataupun tuli.
Bayi yang menderita syphilis congetina, pada usia 2 sampai 30 tahun mungkin saja menderita gejala syphilis seperti pada syphilis acquisita.

2.1.2   Keputihan
Pengertian lebih khusus keputihan merupakan infeksi jamur Candida  pada genetalia wanita dan disebabkan oleh organisme seperti ragi yaitu candida albicans.
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 sa at menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual.
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual).
Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Gejala keputihan tersebut dapat disebabkan oleh faktor fisiologis maupun faktor patologis. Gejala keputihan karena faktor fisiologis antara lain :
a). Cairan dari vagina berwarna kuning;
b). Tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal;
c). Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak



Gejala keputihan karena faktor patologis antara lain :
a). Cairan dari vagina keruh dan kental;
b). Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan;
c). Berbau busuk, amis, dan terasa gatal;
d). Jumlah cairan banyak 
Penyebab Keputihan 
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit, sehingga penyebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya suatu penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari alat genitalia tersebut.
Pemeriksaan terhadap keputihan meliputi pewarnaan gram (untuk infeksi jamur),  preparat basah (infeksi trikomonas),  preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau pembiakan (menentukan jenias bakteri penyebab), dan  papsmear (untuk menentukan adanya sel ganas)
Penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Organ genitalia pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga rahim. 
Infeksi ini dapat disebabkan oleh: 
a.   Bakteri (kuman) 
1).  Gonococcus
Bakteri ini menyebabkan penyakit akibat hubungan seksual, yang paling sering ditemukan yaitu  gonore.  Pada laki-laki penyakit ini menyebabkan kencing nanah, sedangkan pada perempuan menyebabkan keputihan. 


2).  Chlamydia trachomatis
Keputihan yang ditimbulkan oleh  bakteri ini tidak begitu banyak dan lebih encer bila dibandingkan dengan penyakit gonore. 
3).  Gardnerella vaginalis
Keputihan yang timbul oleh bakteri ini berwarna putih keruh keabu-abuan, agak lengket dan berbau amis seperti ikan, disertai rasa gatal dan panas pada vagina. 
b.   Jamur
1). Candida
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina. Bila jamur candida di vagina terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keputihan yang dinamakan  kandidosis vaginalis, Gejala yang timbul sangat bervariasi, tergantung dari berat ringannya infeksi. Cairan yang keluar biasanya kental, berwarna putih susu, dan bergumpal seperti kepala susu atau susu pecah, disertai rasa gatal yang hebat, tidak berbau dan berbau asam. Daerah  vulva  (bibir genitalia) dan vagina meradang disertai maserasi, fisura, dan kadang-kadang disertai papulopustular.
Keputihan akibat Candida  terjadi sewaktu hamil maka bayi yang dilahirkan melalui saluran vagina pun akan tertular. Penularan terjadi karena jamur tersebut akan tertelan dan masuk kedalam usus. Dalam rongga mulut, jamur tersebut dapat menyebabkan sariawan yang serius jika tidak diberi pengobatan. Pada suatu saat jamur yang tertelan tadi akan menyebar ke organ lain, termasuk ke alat kelamin dan menimbulkan keputihan pada bayi perempuan. 




c. Virus 
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus Herpes  Simplex  (VHS) tipe 2 dan  Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis, dan vulva.
Sedangkan virus herpes simpleks tipe 2 dapat menjadi faktor pendamping.  Keluhan yang timbul pada infeksi VHS tipe 2 berupa rasa terbakar, nyeri, atau rasa kesemutan pada tempat masuknya virus tersebut.
Pada pemeriksaan tampak gelembung–gelembung kecil berisi  vesikel  (cairan), berkelompok, dengan dasar kemerahan yang cepat pecah dan membentuk tukak yang basah. Kelenjar limfe setempat teraba membesar dan nyeri. Pada perempuan, penyakit ini dapat disertai keluhan nyeri sewaktu kencing, keputihan, dan radang di mulut rahim. Pencetus berulangnya penyakit ini adalah stres, aktivitas sek, sengatan matahari, beberapa jenis makanan, dan kelelahan.
Virus Herpes simpleks genitalis dapat ditularkan melalui kontak seksual tetapi tidak dapat ditularkan melalui udara atau melalui air.
Herpes simpleks disebabkan oleh  Herpes Virus Hominis  atau Herpes Simpleks virus   merupakan salah satu infeksi yang tersering pada manusia.
Struktur virus terdiri atas genom DNA untai ganda linier berbentuk toroid, kapsid, lapisan tegumen dan selubung.
Infeksi dapat berupa kelainan pada daerah orolabial serta daerah genital, dengan gejala khas adanya vesikel berkelompok di atas dasar yang eritema .
Ada 2 tipe mayor antigenik dimana Herpes Simpleks virus tipe I berhubungan dengan infeksi pada wajah dan Herpes Simpleks virus tipe II berhubungan dengan infeksi genital.
Pada awal infeksi  yang disebabkan Herpes simpleks tampak kelainan kulit seperti melepuh  terkena air panas yang kemudian pecah dan m enimbulkan luka seperti borok dan pasien merasa sakit.


d. Parasit
Parasit ini menimbulkan penyakit yang dinamakan trikomoniasis.  Infeksi akut akibat parasit ini menyebabkan keputihan yang ditandai oleh banyaknya keluar cairan yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih menyerupai air sabun, dan baunya tidak enak. Meskipun dibilas dengan air, cairan ini tetap keluar.
Keputihan akibat parasit ini tidak begitu gatal, namun vagina tampak merah, nyeri bila ditekan, dan pedih bila kencing. Kadang–kadang terlihat bintik–bintik perdarahan seperti buah strawberry. Bila keputihan sangat banyak, dapat timbul iritasi di lipat paha dan sekitar bibir genitalia.
Pada infeksi yang telah  menjadi kronis, cairan yang keluar biasanya telah berkurang dan warnanya menjadi abu–abu atau hijau muda sampai kuning. Parasit lain yang juga menyebabkan keputihan adalah cacing kremi. Cacing ini biasanya menyerang anak perempuan umur 2–8 tahun. Infeksi terjadi akibat sering bermain di tanah, atau penjalaran cacing dari lubang dubur ke alat genital. Keputihan akibat cacing kremi dasertai rasa gatal, sehingga anak sering menggaruk genitalianya sampai menimbulkan luka. 

2.1.3   Masa ingkubasi
Masa inkubasi beberapa mikroba penyebab penyakit kelamin sebagai berikut:
Treponema pallidum
Bakteri penyebabnya adalah treponema pallidum . masa inkubasinya belaku selama 3-4 minggu. kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Sifilis kaddddang-kadang disertai pusing,nyeri tulang, flu yang akan hilang dengan sendrinya tanpa diobati ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 5-12 minggu.jadi penyakit ini juga menyerang beberapa anggota tubuh , tidak hanya pada alat kelamin
Herpes genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari gejalanya adalah bintil bintil berair yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin, bintil pecah dapat menimbulkan yang kering mengerak lalu hilang sendiri,gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri tahap awal. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan anti virus bisa menghilangkan rasa sakit
Klamidia
Penyakit ini dapat disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari gejala pada wanita adalah keluarnya keputihan pada alat kelamin berwarna putih kuning, rasa nyeri di rongga panggul, pada pria rasa nyeri saat kencing, keluarnya cairan bening pada alat kelamin, apabila ada infeksi cairan semakin sering keluar bercampur darah.













BAB III
PENUTUP
3.1  Keimpulan
Syphilis atau  dikenal  dengan Raja  Singa adalah  penyakit menular yang  disebabkan  kuman Treponema  Pallidium.Bila menyerang otak, disebut dementia paralytica. Penderita akan kehilangan segala kepandaian yang dimilikinya disertai gejala sakit jiwa dan kelumpuhan.Bila menyerang sum-sum tulang belakang, disebut tabes dorsalis dengan gejala gangguan syaraf, seperti anaesthesia dan paralysis. Dapat pula menyerang syaraf mata (nervus opticus) sehingga menyebabkan kebutaan.Syiphilis dari ibu hamil dapat diturunkan kepada bayi yang sedang dikandungnya. Gejala syphilis congetina ini dapat berupa keguguran, bayi mati di dalam rahim ataupun bayi mati segera setelah lahir.
Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi dan keputihan abnormal (patologis)dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual).Keputihan dapat disebabkan oleh bakteri : Gonococcus, Chlamydia trachomatis, Gardnerella vaginalis; jamur : Candida; virus : Herpes simpleks genitalis;dan parasit.Bakteri penyebabnya adalah treponema pallidum . masa inkubasinya belaku selama 3-4 minggu. Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex dengan masa inkubasi 4-7 hari. Penyakit yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari

3.2  Saran
Sebaiknya lebih menjaga kebersihan diri dan menjaga kehigenisan makanan yang akan dikonsumsi agar tidak terkontaminasi mikroba yang bersifat patogen.





DAFTAR PUSTAKA
Entjang, indan. 2003. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI. Citra Aditya Bakti. Bandung
Muryanta, andang. 2008. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN FENOMENA YANG TERJADI PADA PENDERITA. Diambil dari http://malikmakassar.wordpress.com/2008/09/25/penyakit-menular-seksual.Tanggal 29 November 2014
Anonim. 2011. CHAPTER II. Diambil dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38795/4/Chapter%20II.pdf. Tanggal 29 November 2014